Jumat, 01 Juni 2012

KETAHANAN NASIONAL


KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


      Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

1. Latar Belakang Masalah Ketahanan Nasional
     Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
   Ketahanan nasional diIndonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Peran masing - masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupa nasional.
2.Landasan Ketahanan Nasional

a) Landasan Ideal 

     Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam membangundan menata kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik danberdaya saing.

b) Landasan Konstitusional :  UUD 1945

    Berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan/ undang-undang dasar suatu negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. UUD 1945 mereaksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia akan senantiasa berjuang untuk mencegah dan mengatasi usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada penindasan dan penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan keji yang tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai keadilan. Pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

c) Landasan Visional
     Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan strategis.

3. Ruang Lingkup Ketahanan Nasional

a) Dokrin dokrin pikiran yang mendasari : kertahanan nasional

     Sebagai Doktrin, berupa pengaturan dan penyelenggaraan negara, yaitu dituang-kan  dalam  peraturan  perundang-undangan, agar setiap orang, masyarakat, dan penyelenggaraan Negara menerima dan menjelaskannya. Yang melandasi ketahanan nasional dikembangkan dari analisis mengenai manusia budaya, falsafah, ideology, dan pandangan hidup bangsa, wawasan nasional, serta pendekatan yang diyakini kebenaranya.

1. Manusia Berbudaya
    Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.

2. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara
    Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi

3. Wawasan nasional :
   Konsepsi pandangan hidup yang tersusun berdasarkan hubungan dinamis antara                                                     cita-cita, ideologi, aspek sosial budaya, kondisi geografis, maupun faktor kesejarahannya.

4. Pendekatan kesejahteraan dan keamanan : 
    Merupakan kebutuhan mendasar dan esensial, baik sebagai individu maupun anggota  masyarakat  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara.Keduanya dapat  dibedakan  tetapi  tidak  dapat  dipisahkan,  serta  merupakan  nilai-nilai intrinsik yang mendasari pencapaian kondisi Tannas.

b) Pengertian Ketahanan Nasional
    Ketahanan  nasional  adalah  kondisi  dinamik bangsa  Indonesia  yang  meliputi  segenap  aspek  kehidupan  nasional  yang  terintegrasi,  berisi  keuletan  dan  ketangguhan  yang  mengandung  kemampuan mengembangkan  kekuatan  nasional  dalam  menghadapi  dan  mengatasi  segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan nasional untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.”

Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

c) Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia

1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia
    Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.

2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
    Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.


d)  Asas ketahanan Nasional

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
    Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Asas Komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
    Ketahanan nasional mencakupketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu.

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
    Sistem kehidupan nasionalmerupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri. Mawasw ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.

4. Asas kekeluargaan
    Mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong rotong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

e) Sifat ketahanan Nasional
     Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
    Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
    Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
     Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa
f) Fungsi Ketahanan Nasional
1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamik bangsa
    Ketahanan nasional adalah kedaulatan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi berbagai segala tantangan, hambatan, ganguan dan ancaman (HTGA), baik dari dalam mupun luar negeri, untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup, serta perjuangan bangsa tersebut untuk mencapai cita-citanya sehingga mendorong kemampuan bangsa tersebut untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk menuju kejayaan bangsa dan negara.

2. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara
    Dalam penjelasan UUD No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan –ketentuan pokok pertahanan keamanan negara RI dinyatakan bahwa :
Konsepsi ketahanan nasional indonesia pada hakikatnya adalah konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan negara yang tata tenteram dalam kehidupan nasional yang berrdasarkan pancasila dan UUD 1945.

3. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir Komprehensif Integral
    Ketahanan  Nasional Indonesia, dilaksanakan atas dasar keterpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinterkasi inilah yang dimaksud dengan ketahanan nasional sebagai metode berfikir komprehensif.

4. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA

    Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam

2. Aspek sosial (Dinamis)
a.  Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Ideologi besar yang ada di dunia adalah :
• Liberalisme
• Komunisme
• Ideologi Pancasila

b.  Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Ketahanan Nasional ini yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
1.      Politik Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya adalah struktur politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi politik.
2.      Politik Luar Negeri
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti Indonesia dalam pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
c.  Ekonomi
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia  dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
1.      Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
2.      b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
3.      Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.

d.  Sosial budaya
Sosial ialah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Budaya ialah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

e. Ketahanan keamanan
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
·         Struktur kekuatan
·         Tingkat kemampuan
Gelar kekuatanUntuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
·         Ancaman
·         Misi
·         Kewilayahan
·         Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
·      Menegakkan HAM
·      Demokrasi
·      Penegakan hukum
·      Lingkungan hidup
















5. ANALISA GEJOLAK BBM TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
    Kenaikan harga BBM merupakan sebuah gejolak yang tidak henti-hentinya menjadi perdebatan di berbagai kalangan. Mulai dari pengunjung setia warkop sampai dengan presiden melontarkan berbagai opini pribadi terkait dengan harga yang sering diistilahkan sebagai anchor price (dasar dari kenaikan harga barang lain). Berbagai sudut pandang pun lahir dari kalangan elite termasuk berbagai pakar bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, perihal setuju tidaknya dengan kenaikan harga BBM yang diperkirakan akan direalisasikan per 1 April mendatang.
      Kenaikan harga BBM bersubsididipicu oleh naiknya harga minyak dunia.Kenaikan harga ini merupakan suatu hal yang wajar mengingat semakin menipisnya persediaan minyak dunia dan konflik yang terjadi di negara-negara timur tengah, yang notabene adalah kontributor besar minyak dunia.
Kajian
    Kenaikan bahan bakar minyak merupakan jawaban pemerintah dari semakin membengkaknya anggaran negara terhadap subsidi BBM.Hal ini terjadi akibat melonjaknya harga minyak dunia serta penggunaan BBM yang melebihi kuota.Asumsi negara untuk harga minyak dunia per barel adalah 95US$sedangkan sekarang harga ini telah menyentuh angka 120 US$.
Kenaikan harga BBM tidak dapat dipungkiri akan menguras banyak tenaga dan pikiran untuk mencari cara terbaik dalam penyelesainnya. Opsi terakhir yang dikeluarkan pemerintah adalah menaikkan harga BBM pada tariff Rp 6.000,00 per liter. Jika hal ini tidak dilakukan maka anggaran APBN yang harus dialokasikan untuk subsidi pada batas tariff Rp 4.500,00 per liter adalah sebesar Rp 178,62 trilliun. Pada kenaikan harga per liter sebesar Rp 1.500,00 akan menekan subsidi sebesar Rp 41,25 trilliun. (dengan perhitungan harga miinyak mentah dunia US$ 105 per barel, kurs Rp 9.000 per dolar AS, dan kota BBM 40 juta kiloliter).
Jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung, tak bisa dipungkiri akan berdampak kepada  peningkatan kebutuhan energi di Indonesia. Berdasarkan data Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI, tahun 1970, konsumsi energi primer hanya sebesar 50 juta SBM (Setara Barel Minyak). Tiga puluh satu tahun kemudian, tepatnya tahun 2001 konsumsi energi primer telah mencapai 715 juta SBM atau mengalami pertumbuhan yang luar biasa yaitu sebesar 1330% atau pertumbuhan rata-rata periode 1970-2001 sebesar 42.9%/tahun.Selain itu, menurut proyeksi permintaan energi oleh BPTE-BPPT Puspiptek Indonesia, pada tahun 2025 permintaan energi dari sektor transportasi juga akan terus meningkat bahkan hingga mencapai 350%.
Berdasarkan data IEO (Indonesia Energy Outlook) yang dikeluarkan oleh Kementerian energi dan sumber daya mineral tahun 2009, konsumsi energi final (tanpa biomasa untuk rumah tangga) dalam kondisi permintaan energi, regulasi, serta tanpa adanya intervensi pemerintah diperkirakan tumbuh rata-rata 6,7% per tahun, dengan konsumen terbesar sektorindustri (51,3%), diikuti oleh sektor transportasi (30,3%), sektor rumah tangga(10,7%), sektor komersial (4,6%), dan sektor PKP (3,1%). Adapun pangsapermintaan energi final menurut jenis terdiri dari BBM (33,8%), gas (23,9%), listrik(20,7%), batubara (14,9%), LPG (2,6%), BBN (2,9%), dan biomasa komersial(1,1%). Konsumsi energi ini tentu akan berdampak kepada emisi CO2 yang dihasilkan. Berdasarkan prakiraan pertumbuhan konsumsi energi di atas, emisi CO2 dari pembakaran energi sekitar 460 juta ton pada tahun 2010akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 2.160 juta ton pada tahun 2030. Hal ini akan sangat memprihatinkan, jika terus dibiarkan dapat kita bayangkan betapa banyak dampak negatif yang akan timbul akibat peningkatan emisi CO2 yang terus terjadi ini.
Dalam kondisi krisis energi yang terus melanda serta emisi CO2 yang terus meningkat, tentu keadaan iniakan sangat mengkhawatirkan. Pemerintah sebagai regulator dan pengendali kebijakan perlu memahami pola konsumsi energi yang tengah terjadi.Selain itu, masyarakat sebagai konsumen sudah semestinya turut berperan serta dalam upaya penghematan dan diversifikasi pemakaian energi serta pengurangan emisi CO2.
Persentase konsumsi BBM terhadap total pemakaian energi final merupakan yang terbesar dan terus mengalami peningkatan. Konsumsi BBM yangsangat  tinggitentu berkaitan dengan keterlambatan upaya diversifikasi ke energi non minyak. Hal ini tak bisa dipungkiri juga merupakan sebuahdampak harga BBM yang masih relatif murah dengan adanya subsidi dari pemerintah.Kebijakan pemberian subsidi BBM yang bermaksud menjaga stabilitas perekonomian nasional ternyata telah keluar dari tuuan awalnya.Dalam realitanya, subsidi BBM telah menimbulkan berbagai persoalan.Masyarakat cenderung boros menggunakan BBM bahkan alokasi subsidi BBM cenderung lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi yang seharusnya tidak perlu mendapatkan subsidi. Selain itu, tahukah Anda, jumlah anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsidi energi sama besarnya dengan total seluruh pengeluaran di bidang pertahanan, pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial? Hingga 2010, pemerintah Indonesia mengeluarkan dana lebih besar untuk subsidi energi daripadajumlah yang dikeluarkannya untuk belanja pertahanan, pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.Sebelum 2009, pengeluaran pemerintah untuk subsidi energi lebih besar daripada pengeluaranmodal untuk infrastruktur publik, sistem transportasi, serta fasilitas air dan sanitasi.Tahun lalu, meskipun pemerintah telah melakukan peningkatan pengeluarannya di bidang lain, namun subsidi energi masih tergolong tinggi.
Kebijakan pengurangan subsidi BBM memang akan menuai berbagai polemik. Namun, ditinjau dari sisi energi, hal ini akan menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan berbagai energi alternatif yang prospeknya akan lebih menjanjikan, gas bumi misalnya. Baik dilihat dari segi cadangan yang masih melimpah maupun dari harga yang relatif lebih murah dibandingkan BBM.Selain itu, kebijakan pengurangan subsisi BBM tentu akan mampu mendorong masyarakat lebih hemat dalam menggunakan energi serta menunjang diversifikasi pemakaian energi. Hal ini akan mampu mengatasi berbagai krisis energi yang tengah terjadi. Di samping itu, pengurangan konsumsi energi juga akan mampu membantu dalam pengurangan emisi yang tentu juga harus menjadi perhatian. Pengurangan subsidi ini diharapkan bisa dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.Dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang jauh lebih produktif.
Salah satu alternatif dampak penanganan terhadap kenaikan harga ini adalah pemberlakuan Bantuan Langsung  Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000 per kepala keluarga. Tidak sedikit ekonom yang menyayangkan adanya program seperti ini karena sebenarnya berujung pada pemborosan akibat sasaran yang kurang tepat.Meskipun dana ini ditujukan untuk mencegah jatuhnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang yang akan terjadi karena inflasi, maraknya penyimpangan pada masa Bantuan Langsung Tunai membuat pengamat ragu akankah program ini mencapai sasarannya. Namun, solusi jangka pendek untuk mengatasi shock akibat kenaikan bbm yang akan terjadi tak bisa dipungkiri yang paling mungkin untuk diberikan masih BLSM. BLSMsebagai sebuahtransfer payment yang dilakukan pemerintah kepada warganya sebenarnya sudah sangat umum terjadi di negara-negara lain, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat. Yang sering menjadi persoalan BLSM menjadi tidak tepat sasaran adalah karena adanya berbagai kendala teknis serta reformasi birokrasi di negeri ini yang masih bermasalah. Oleh karena itu,yang harus dilakukan di saat BBM telah mengalami kenaikan adalah menjaga dan mengawasi agar implementasi BLSM ini dilaksanakan dengan benar dan tepat sehingga BLSM dapat mencapai tujuan awalnya dan mampu menjadi solusi jangka pendek terhadap kenaikan harga BBM ini.
Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang mulai menurun, diikuti dengan rencana yang kontroversional membuat kondisi di masyarakat menjadi semakin tidak kondusif.Hal ini cenderung dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk memperoleh dukungan dari masyarakat.Pandangan-pandangan yang dibuat seakan pro-rakyat dikemukakan dengan berbagai motivasi, ada yang memang karena sejalan pendapatnya, ada yang sekedar untuk memanfaatkan momen. Karena sungguh  jika ditinjau dari sisi politik maka kebijakan pengurangan subsidi BBM ini merupakan kebijakan yang terbilang sangat tidak populis. Sangat disayangkan jika para politikus di negeri ini malah memanfaatkan momen ini  sebagai kesempatan untuk unjuk gigi di tengah keresahan masyarakat terhadap kenaikan BBM ini.
Dengan kenaikan BBM tentunya akan timbul masalah-masalah terutama yang disebabkan faktor ekonomi. Kenaikan BBM tentuakan disertai kenaikan bahan-bahan lainnya seperti pangan, listrik, transportasi dan bahan lainnya. Selain itu,  kenaikan BBM juga akan berdampak terutama pada masyarakat yang hidup di garis kemiskinan, seperti meningkatnya pengangguran, rakyat tidak mendapatkan pelayanan sosial (social service) yang baik, jaminan sosial (social Insurance) berkualitas, akses pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas, serta proteksi terhadap sandang-pangan-papan yang memadai.Hal inilah yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah.Penyimpangan subsidi yang ada serta besarnya potensi yang dimiliki dari penghematan BBM hendaknya disikapi dengan lebih bijak. Bagaimanapun juga, meski bisa digunakan untuk produksi, subsidi BBM tidak lain hanyalah sebuah bahan baku. Selain BSM sebagai solusi jangka pendek yang dapat ditawarkan.Pembangunan di Indonesia memerlukan akselerasi. Penambahan ruas dan perbaikan jalan, penambahan modal transportasi, serta penyediaan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat tentunya akan menjadi investasi besar bagi kemajuan negara ini.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, menerima kebijakan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi BBM diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan ini.



Rekomendasi
Kenaikan harga BBM memang pada dasarnya tidak dapat dipungkiri sehubungan dengan berbagai faktor-faktor baik internal dan eksternal yang menekan perekonomian negara.Meroketnya hutang akibat peningkatan ABPN yang harus dialokasikan untuk subsidi BBM.Selain itu, demi mewujudkan peningkatan daya beli masyarakat dan kemandirian perlu adanya upaya untuk terus merangsang masyarakat demi tidak berpangkunya pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah.Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, menerima kebijakan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi BBM diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan untuk diperhatikan dan dilakukan pemerintah   :
  1. Subsidi khusus serta perbaikan sarana dan prasarana transportasi umum sebagai sebuah solusi dampak yang akan dirasakan langsung oleh rakyat kecil yang juga mampu mendorong pemanfaatan transportasi umum yang lebih baik.
  2. Pelaksanaan teknis yang tepat sasaran dan efisien dalam menjalankan BLSM yang disertai dengan evaluasi dan pengawasan yang ketat terhadap birokrasi yang menyelenggarakan BLSM.
  3. Transparansi penggunaan potongan subsidi, penghematan anggaran di sektor lain, serta melakukan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran anggaran.
  4. Alokasi penggunaan subsidi untuk hal yang lebih produktif. Pembangunan infrastruktur seperti penambahan ruas dan perbaikan jalan, penambahan modal transportasi, serta penyediaan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat tentunya akan menjadi investasi besar bagi kemajuan negara ini.
  5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan penerapan berbagai energi alternatif yang prospeknya akan lebih menjanjikan.




Referensi
  1. Kajian Pembatasan subsidi BBM untuk Indonesia yang lebih baik, BEM FEUI 2012
  2. Panduan Masyarakat tentang subsidi BBM di Indonesia 2011, International Institute for Sustainable Development (ISSD)
  3. Ringkasan Eksekutif Indonesia Energy Outlook 2009, Pusat Data dan Informasi ESDM Kementerian ESDM Republik Indonesia
  4. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2010, Kementerian Keuangan Republik Indonesia
  5. Data Pokok Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2010, Kementerian Keuangan Republik Indonesia
  6. Data Energi Indonesia 2007, BPTE-BPPT Puspiptek Indonesia
  7. Indonesia Energy Data Statistics and Analysis 2009, Energy Information and Administration